SELAMAT DATANG DI BLOG PUSKESMAS MEKARSARI

Kesehatan Ibu & Anak



6 Cara Menghindari Kematian Bayi Mendadak

Kasus kematian bayi secara mendadak sudah sering terjadi dan ini adalah kondisi yang menakutkan orangtua. Karena itu ketahui hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko kematian bayi mendadak (SIDS).

Kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS) terjadi pada bayi di bawah satu tahun yang mengalami kematian mendadak tapi tidak ditemukan penyebab pastinya. Biasanya kondisi ini tanpa disertai dengan gejala atau peringatan awal yang muncul.

Hingga kini para ahli masih belum dapat memastikan penyebabnya, sehingga beberapa penelitian masih terus dilakukan. Namun, beberapa ahli percaya bahwa ada kemungkinan posisi tidur atau lingkungan di sekitar bayi misalnya terdapat asap rokok, bisa memberikan kontribusi terhadap SIDS.

Meskipun penyebab pastinya belum dapat diketahui, tapi bukan berarti kondisi ini tidak bisa dicegah. Seperti dikutip dari Babycenter, Rabu (28/7/2010) beberapa hal bisa dilakukan oleh orangtua untuk mencegah SIDS, yaitu:

1. Biarkan bayi tidur dalam posisi terlentang
Posisi ini adalah salah satu hal yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu melindungi bayinya dari SIDS. Sedangkan tidur dalam posisi miring, bagi bayi tidaklah aman. Hal ini disebabkan risiko SIDS akan dua kali lipat lebih besar karena mempengaruhi perutnya.

Namun saat bayi berusia 5-6 bulan, rata-rata ia sudah bisa berguling ke sisi kanan kirinya. Sehingga orangtua perlu memberikan pembatas bagi bayinya, terutama saat tidur di malam hari. Namun biasanya risiko SIDS sudah mulai berkurang saat usia tersebut.

2. Jangan membiarkan adanya asap rokok di sekitar bayi
Usahakan untuk menjaga udara di sekitar bayi, seperti di rumah, mobil atau dalam lingkungan lain agar bebas dari asap rokok karena diduga asap rokok turut memainkan peran dalam memicu SIDS. Karenanya jika ada anggota keluarga yang merokok, usahakan untuk merokok di luar rumah.

3. Gunakan seprai dan selimut dengan hati-hati
Sebaiknya pilihlah bahan seprai dan selimut dengan hati-hati, dan usahakan bayi tidur tanpa menggunakan bantal. Selain itu usahakan untuk tidak menggunakan selimut sama sekali, jika bayi kedinginan maka gunakan pakaian yang hangat dan piyama berkaki. Hal ini disebabkan karena ada kemungkinan selimut tersebut bisa menutupi wajahnya dan memicu SIDS. Jika memang ingin menggunakan selimut, pastikan bahwa selimut hanya digunakan setinggi ketiak bayi.

4. Menghindari suhu panas yang berlebihan (overheating) di kamar bayi
Usahakan bayi mendapatkan suhu yang hangat dan nyaman selama tidur, misalnya dengan tidak memberikan pakaian yang berlebihan dan suhu kamarnya juga diatur dengan baik. Jika bayi mengalami overheating biasanya ditandai dengan berkeringat, rambut lembab, terbentuk ruam panas, napas yang cepat, gelisah dan demam.

5. Meningkatkan ventilasi udara di kamar bayi
Menjaga sirkulasi udara yang baik di kamar bayi bisa membantu bayi bernapas dengan baik, salah satunya dengan memberikan ventilasi udara yang cukup untuk kamar bayi dan bisa juga ditambah dengan kipas angin.

6. Usahakan untuk mencegah infeksi yang bisa menimpa bayi
SIDS kadang terjadi bersama-sama dengan infeksi pernapasan atau gastrointestinal. Karena itu usahakan untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang bayi, serta bila memungkinkan cobalah untuk menghindari bayi dari orang yang sakit.


Sumber: detik.com (ver/ir)
by Maestro